Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah (Oleh :St Kartono)

TUJUAN pendidikan menengah acap kali dibiaskan oleh pandangan umum; demi mutu keberhasilanakademis seperti persentase lulusan, tingginya nilai Ujian Nasional, atau persentase kelanjutan ke perguruan tinggi negeri. Kenyataan ini sulit dimungkiri, karena secara sekilas tujuan kurikulum menekankan penyiapan peserta didik (sekolah menengah umum/SMU) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau penyiapan peserta didik (sekolah menengah kejuruan/SMK) agar sanggup memasuki dunia kerja. Penyiapan peserta didik demi melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi akan melulu memperhatikan sisi materi pelajaran, agar para lulusannya dapat lolos tes masuk perguruan tinggi. Akibatnya, proses pendidikan di jenjang sekolah menengah akan kehilangan bobot dalam proses pembentukan pribadi. Betapa pembentukan pribadi, pendampingan pribadi, pengasahan nilai-nilai kehidupan (values) dan pemeliharaan kepribadian siswa (cura personalis) terabaikan. Situasi demikian diperparah oleh kerancuan peran di setiap sekolah. Peran konselor dengan lembaga bimbingan konseling (BK) direduksi sekadar sebagai polisi sekolah. Bimbingan konseling yang sebenarnya paling potensial menggarap pemeliharaan pribadi-pribadi, ditempatkan dalam konteks tindakan-tindakan yang menyangkut disipliner siswa. Memanggil, memarahi, menghukum adalah proses klasik yang menjadi label BK di banyak sekolah. Dengan kata lain, BK diposisikan sebagai “musuh” bagi siswa bermasalah atau nakal.
Penulis merujuk pada rumusan Winkel untuk menunjukkan hakikat bimbingan konseling di sekolah yang dapat mendampingi siswa dalam beberapa hal. Pertama, dalam perkembangan belajar di sekolah (perkembangan akademis). Kedua, mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka, sekarang maupun kelak. Ketiga, menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya, serta menyusun rencana yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Keempat, mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajar di sekolah dan terlalu mempersukar hubungan dengan orang lain, atau yang mengaburkan cita-cita hidup. Empat peran di atas dapat efektif, jika BK didukung oleh mekanisme struktural di suatu sekolah.

 

Proses cura personalis di sekolah dapat dimulai dengan menegaskan pemilahan peran yang saling berkomplemen. Bimbingan konseling dengan para konselornya disandingkan dengan bagian kesiswaan. Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dihadirkan untuk mengambil peran disipliner dan hal-hal yang berkait dengan ketertiban serta penegakan tata tertib. Siswa mbolosan, berkelahi, pakaian tidak tertib, bukan lagi konselor yang menegur dan memberi sanksi. Reward dan punishment, pujian dan hukuman adalah dua hal yang mesti ada bersama-sama. Pemilahan peran demikian memungkinkan BK optimal dalam banyak hal yang bersifat reward atau peneguhan. Jika tidak demikian, BK lebih mudah terjebak dalam tindakan hukum-menghukum.

 

Mendesak untuk diwujudkan, prinsip keseimbangan dalam pendampingan orang-orang muda yang masih dalam tahap pencarian diri. Orang-orang muda di sekolah menengah lazimnya dihadapkan pada celaan, cacian, cercaan, dan segala sumpah-serapah kemarahan jika membuat kekeliruan. Namun, jika melakukan hal-hal yang positif atau kebaikan, kering pujian, sanjungan atau peneguhan. Betapa ketimpangan ini membentuk pribadi-pribadi yang memiliki gambaran diri negatif belaka. Jika seluruh komponen kependidikan di sekolah bertindak sebagai yang menghakimi dan memberikan vonis serta hukuman, maka semakin lengkaplah pembentukan pribadi-pribadi yang tidak seimbang.

 

BK dapat diposisikan secara tegas untuk mewujudkan prinsip keseimbangan. Lembaga ini menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa untuk datang membuka diri tanpa waswas akan privacy-nya. Di sana menjadi tempat setiap persoalan diadukan, setiap problem dibantu untuk diuraikan, sekaligus setiap kebanggaan diri diteguhkan. Bahkan orangtua siswa dapat mengambil manfaat dari pelayanan bimbingan di sekolah, sejauh mereka dapat ditolong untuk lebih mengerti akan anak mereka.

 

Tantangan pertama untuk memulai suatu proses pendampingan pribadi yang ideal justru datang dari faktor-faktor instrinsik sekolah sendiri. Kepala sekolah kurang tahu apa yang harus mereka perbuat dengan konselor atau guru-guru BK. Ada kekhawatiran bahwa konselor akan memakan “gaji buta”. Akibatnya, konselor mesti disampiri tugas-tugas mengajar keterampilan, sejarah, jaga kantin, mengurus perpustakaan, atau jika tidak demikian hitungan honor atau penggajiannya terus dipersoalkan jumlahnya. Sesama staf pengajar pun mengirikannya dengan tugas-tugas konselor yang dianggapnya penganggur terselubung. Padahal, betapa pendampingan pribadi menuntut proses administratif dalam penanganannya.

 

BK yang baru dilirik sebelah mata dalam proses pendidikan tampak dari ruangan yang disediakan. Bisa dihitung dengan jari, berapa jumlah sekolah yang mampu (baca: mau!) menyediakan ruang konseling memadai. Tidak jarang dijumpai, ruang BK sekadar bagian dari perpustakaan (yang disekat tirai), atau layaknya ruang sempit di pojok dekat gudang dan toilet. Betapa mendesak untuk dikedepankan peran BK dengan mencoba menempatkan kembali pada posisi dan perannya yang hakiki. Menaruh harapan yang lebih besar pada BK dalam pendampingan pribadi, sekarang ini begitu mendesak, jika mengingat kurikulum dan segala orientasinya tetap saja menjunjung supremasi otak. Untuk memulai mewujudkan semua itu, butuh perubahan paradigma para kepala sekolah dan semua pihak yang terlibat dalam proses kependidikan.

49 responses to this post.

  1. Posted by tizn on September 18, 2007 at 4:52 am

    uraian tentang keberadaan guru BK seperti diatas memnag sebuah realita yang telah mendarah daging dalam lembaga pendidikan. dimana seorang guru BK selalu dibenci, dimusuhi dan dianggap tidak penting bagi semua pihak disekolah.
    saya hanya berharap akan ada perubahan paradigma pendidikan terkait keberadaan dan peran guru BK di sebuah lembaga pendidikan. agara ada sebuah kebijakan di sekolah sehingga hakikat dari pendidikan akan sangat dirasakan oleh semuanya melalui perilaku siswa

    Balas

  2. Posted by st kartono on September 27, 2007 at 5:40 am

    Ibu Guru BK yang kreatif,
    saya terharu lho menjumpai artikel yang saya tulis bertahun lalu
    di media Anda ini. Moga-moga banyak teman yang terus mengasah diri seperti Anda.
    Salam,
    st kartono
    yogya

    Balas

  3. Posted by erlin diana on September 28, 2007 at 4:38 am

    memang seorang guru BK selalu bagian pelengkap dari sekolah itu juga tergantung kepada diri kita sendiri tapi ibu mempunyai potensi yang amat baik perlu dicoba juga membuat artikel untuk kepentingan sepropesi.

    Balas

  4. Posted by tina on September 28, 2007 at 4:57 am

    teman-teman,
    terima kasih atas perhatiannya.
    Terus terang saya masih “junior” di bidang konseling ini di bandingkan dengan ibu dan bapak.Belum PD nulis artikel sendiri.Mohon doanya ya supaya saya bisa terus belajar dan mengembangkan kualitas saya sebagai konselor.
    Pak Kartono,terima kasih banyak atas artikelnya ya artikelnya ya.Mohon bimbingannya.

    Balas

  5. Posted by st kartono on September 29, 2007 at 4:18 am

    Untuk teman-teman guru BK, yang perlu dibangun adalah sistem di sekolah kita-kita masing. Sekali lagi “sistem’. Guru BK bukan dalam posisi polisi, maka BK sebagai instansi pembimbing dan pendampingan pribadi siswa perlu dilengkapi oleh bagian disipliner siswa (bagian kesiswaan).

    salam,
    st kartono

    Balas

  6. Posted by Fitri Anggelia on November 16, 2007 at 3:44 am

    Konselor muda,

    Saya berharap dengan banyaknya artikel BK yang di internet, maka keberadaan konselor dapat diutamakan, ini dikarenakan Tugas konselor yang sangat berat yaitu membentuk kepribadian siswa, yang mana kita tahu bahwa pertanggungjawabannya besar di dunia maupun di akhirat, sehingga keberadaan BK tidak dipandang sebelah mata oleh orang2 yang tidak mengerti tentang tugas BK yang sebenarnya. Mari kiita galang Motto dari Konselor yaitu, di sekolah kita siap, diluar sekolah kita bijak, dimanapun kita sigap.

    Balas

  7. Posted by lenny on April 4, 2008 at 1:27 pm

    saya salah seorang calon konselor yang tengah berusaha untuk mendalami sejauhmana tugas dan peran seorang guru BK di sekolah, dan dengan adanya berbagai informasi baik yang saya dapat dari kampus maupun dengan pengalaman praktek di sekolah saya menemui banyak hal yang bertolak belakang dari ilmu yang saya pelajari.
    seorang guru BK yang seharusnya bisa mengarahkan dan berusaha menepatkan diri untuk tidak selalu menyalahkan siswa, malah kadang makin memojokan siswa dengan berbagai hukuman dan sanksi yang berlaku di sekolah.
    hal ini karena pimpinan seklah belum mengetahui benar tugas dan peran konselor yang sebenarnya di sekolah, sementara seorang konselor sekolah juga kadang kurang gigih untuk menunjukan peran yang sebenarnya dari seorang guru BK.
    karena itu bagi semua yang akan menjadi seorang konselor baik di sekolah maupun di luar sekolah, kiranya kita bisa menunjukan hal yang selayanya dilakukan oleh seorang konselor, sehingga predikat negatif sebagai polisi sekolah tidak lagi kita dengar dan terima.
    tahnks buat semua yang mau membaca komentar ini.

    Balas

  8. Posted by Yan on Juli 24, 2008 at 2:39 am

    Keberhasilan pelayanan Bimbingan dan Konseling disekolah didukung oleh beberapa faktor antara lain : Faktor intern dan faktor ekstern.
    Faktor intern adalah personal BK atau konselor disamping mempunyai kompetensi dia juga harus mempunyai hubungan psikhologis yang sehat dengan semua fihak unsur sekolah berarti harus sehat fisik dan psikhologis. Faktor Ektern adalah guru,wali kelas, orang tua dan kebijakan dari sekolah terutama dukungan dari kepala sekolah akan sangat membentu terciptanya pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan kondusif.

    Balas

  9. Posted by JOKO UTOMO on Januari 27, 2009 at 2:43 am

    Kok yang ngasih komentar hanya guru-guru BK, guru lain gimana

    Balas

  10. Posted by Tina on Januari 30, 2009 at 1:24 am

    Dear friends,
    Kita adalah bagian dari sistem.Jadi untuk memperbaiki sistem yang ada,di mulai dengan memperbaiki diri kita,Meng up grade kualitas individu kita,Terus berusaha proaktif dan fully involve dalam sistem.Bukan begitu pak kartono?
    One action leads to another.Yuk kita sebarkan semangat untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri sebagai konselor dan pendidik untuk Dunia pendidikan yang lebih baik,lebih sehat dan lebih kondusif bagi generasi muda Indonesia mendatang.
    Insya Allah…

    ps: Teman-teman,Terima kasih dan terus berbagi ilmu ya! 🙂

    Balas

  11. guru BK sbnrnya mmpunyai tugas yang berat,selain membimbing siswa ternyata juga harus siap berkontroversi dng pihak lain di sekolah baik itu atasan maupun rekan di sekolah..kalo para pendidik di lembaga pendidikan tahu tugas masing2 sesuai garis koordinasi,garis komando. dan garis konsultasi…maka saya yakin konselor bisa optimal dalam layanan maupun pembimbingan siswa guna pengembangan kepribadain siswa, yang akn berlanjut demi masa depan siswa2 itu sendiri…jadi kalo hanya untuk menghukum, memarahi. menasihati seorang yg tdk ahli ato brpndidikan khusus pun pasti bisa…tp efeknya berbuah oposisi…oleh krn itu mari terus lah berkarya..berbuat demi kemajuan anak bangsa..maju terus BK Indonesia

    Balas

  12. Saya punya perangkat BK untuk SMP ;
    1. Program Tahunan, semesetran, bulanan dan harian.
    2. satuan layanan (satlan) Untuk kelas IX SMP
    kalau ada rekan-rekan Konselor sekolah yang berminat
    silakan kirimkan uang Rp.20.000,- saja sebagai uang silaturahmi
    ke rekening BRI cab. Sibolga Unit Barus
    No.5368-01-001232-53-2. a.n. Wannef, bahan akan kami kirim
    melalui e-mail Bapak/ Ibu . Beritau dulu melalui SMS ke ; 0813 6239 8884
    bahwa uang silaturahmi sudah dikirim. Mudah-mudahan Bapak dan ibu guru BK
    terbantu, dan tinggal mengedit disesuaikan dengan sekolahnya masing-masing.
    selamat memajukan BK di tempat tugasnya masing-masing.

    Balas

    • Posted by yanto suhaini on Maret 30, 2011 at 12:54 am

      saya sebenarnya saya ingin sekali memiliki perangkat BK yang Bapak tawarkan. tapi, saya ingin tahu dulu sampelnya dan mengenai pengirimannya Bapak.

      Balas

  13. Posted by Natan Nera Zega on Maret 25, 2009 at 4:32 am

    Bimbingan konseling disekolah dapat tercapai jika,guru menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya,artinya mereka dapat mengarahkan siswanya kejalan yang lebih baik,sehingga siswa-siswa dapat mencapai tujuan maksimum mereka masing-masing.

    Balas

  14. Posted by zalles on April 20, 2009 at 1:10 am

    asslmkm, salam kenal untuk semua..
    saya baru satu tahun menjadi guru bk, sebenarnya saya juga punya idealisme sendiri tentang bk (maklum karena masih fresh : ). saya menjelaskan pada sekolah tentang ke-bk-an. akan tetapi stelah saya jalani, saya mengalami kesulitan karena satya hanya sendiri diskekolah dan tidak ada teman yang bisa diajak share. mungkin saya juga kurang aktif mencari informasi dari sekolah lain. memang benar apa yang tertulis diatas, saya terkadang bingung harus bagaimana. sedangkan saya bukan tipikal orang yang “galak”…saya mohon bantuan pada teman2, mohon saya diberikan gambaran guru bk disekolah seharusnya bagaimana. hal ini saya jadikan sebagai bahan pertimbangan danpembelajaran.
    trmks dan wass

    Balas

    • Posted by tinaesti2005 on Juli 10, 2009 at 6:20 am

      Waalaikum salam dear zalles…Salam kenal juga ya…
      Pengalaman saya juga begitu waktu masih baru..bingung,serba salah..Yang pasti ga perlu “galak” ko untuk jadi guru BK.Jangan terlalu hanyut dengan keadaan sekitar yang ga kondusif..don’t let them get u down..pelajari ja situasi sekolah tempat zalles kerja,krn tiap sklh punya karakter berbeda..jalin hubungan yg baik dengan guru2 mapel n wali kelas..krn mau ga mau qt hrs kerja sama dngn mereka.Dn yang pasti up grade trus ilmu qt..SUKSES ya Zalles..I m sure you ll be a great Counsellor!! 🙂

      Balas

  15. Posted by gandul on Juni 25, 2009 at 2:57 am

    Bagus, anda guru BK yunior yang potensial.Selama ini guru Mapel memang agak sinis di dalam menyikapi kinerja guru BK, Lantaran program kerja dan kinerja guru BK relatif kurang bisa menunjukkan hasil nyata.Jadi jika kami selaku guru Mapel bersikap demikian janganlah terlalu di salahkan.Cobalah semua untuk introspeksi diri sejauh mana anda sudah berbuat terkait dengan fungsi layanan terhadap seluruh siswa di sekolah anda. Kami guru Sosiologi, sehingga benar belum tahu Tupoksi guru BK dan Konselor yang sebenarnya.Trims.

    Balas

    • Posted by tinaesti2005 on Juli 10, 2009 at 6:07 am

      Alhamdulillah..saya senang sekali mendapat perhatian dan masukan dari bapak sebagai guru mapel terhadap guru BK.YUK..teman2 BK, tingkatkan kinerja,kembangkan kreativitas..dan jangan lupa intropeksi diri! SEMANGAT!

      Balas

  16. Posted by Dewanda on Juli 20, 2009 at 7:43 am

    Salam BK, Yach.. kinerja guru BK tidak dimengerti oleh teman guru mapel, kepala sekolah, itu mah.. sejak dulu.Menurut “sejarahnya”, Tahun 84 sekolah kurang guru BK lulusan BK dan para kepala sekolah menugasi guru mau pensiun, guru senior, guru yg kurang jam mengajar menjadi guru BK lalu apa yang dilakukan mereka , jelas jauh dari jiwa dan prinsip BK maklum to..dan itu dianggap model BK yg benar oleh teman guru non BK dan mendarah daging berlangsung trus menrus sampai sekarang. Keadaan ini diperparah karena masih ada guru BK pendidikan S1 BK dalam melaksanakan tugas melanjutkan GAYA seperti DULU dan malah melanggengkannya ,payah to….Tapi Tak perlu disesali, Mari kita introspeksi diri yang SADAR AKAN KEKELIRUAN, menunjukkan kinerja BK terus berkarya dalam koridor yang BENAR. SEMUA dimulai DARI DIRI KITA. Caranya : 1. KENALI ANAK KITA DENGAN HATI , 2. Sebar angket untuk mengetahui kebutuhan mereka pakai DCM, ITP atau buat sendiri 3. OLAH angket 4. Buat Program sesuai angket, agar kita bisa memberi JENIS LAYANAN (Informasi, orientasi dst..) 5. Buat jadwalnya 6.LAKUKAN LAKUKAN DAN LAKUKAN Setiap hari. 7. JANGAN LUPA, Administrasikan Tulis semua yang kita lakukan sebagi rekam jejak kita, 8. YANG TAK KALAH PENTING,Panjatkan Doa agar kita diberi kekuatan, kesabaran dan di jauhkan dari dengki maupun kesombongan kita. Mari kita Mulai Sekarang, dan dari yang kita bisa.Selamat membimbing dan berjuang untuk PARADIGMA BK yang BARU.

    Balas

  17. Posted by eva sriwahyuni on Agustus 16, 2009 at 12:28 pm

    Assalaamualaikum Wr Wb….

    haiii.. salam kenal buat semuanya!!! sy Eva sriwahyuni, mahasiswi akta 4 UKI toraja Sul-sel.. Komentar yang sy baca semuanya bagus2. Dsni sy mhon bantuan dari semuanya, sy pny tugas buat makalah tentang 1. Pentingnya pelaksanaan BP (bimbingan dan Penyuluhan) disekolah. 2. Tanggung jawab seorang guru BP disekolah. Sampai skrg sy blm bs buat karena kurangnya referensi yg sy dptkan. mana wktnya jg uda mepet..! bingung skali nih.. Mohon bantuannya donk!!

    Wassalam

    Balas

  18. Posted by Heriyanti,S.Pd on September 11, 2009 at 2:01 am

    Setiap sekolah punya masalah yang sama tentang pandangan orang terhadap Bk dan perlakuan orang-orang pendidik. Mereka hanya melihat sebelah mata…………, Tapi… Kita harus selesaikan masalah ini. Jangan hanya mengeluh…, kenapa tidak kita coba untuk memamerkan pekerjaan kita pada mereka. berusaha untuk BK tampil baik dimata mereka sehingga mata nya yang sebelah juga terbuka. Buatlah siswa-siswa kita memerlukan kita saat dia punya masalah, Jangan dikerjakan semua yang perintahkan oleh kesiswaan,(tidak mengajarkan melawan yah….), maksudnya hal-hal yg tidak sesuai dgn pekerjaan kita jg lakukan dan tolak dgn ramah.

    Balas

  19. Turut berbahagia dengan hadirnya blog ini yang tampaknya ditujukan untuk menyuarakan tentang pentingnya BK di sekolah.
    Teruslah menulis dan terus kumandangkan pentingnya BK
    OK, Selamat berkarya !

    Balas

    • Posted by tinaesti2005 on September 19, 2009 at 7:23 pm

      Senang sekali pak Ahmad mampir d blog sy ini. Bpk adalah slh satu bloger favorit saya.Blog bapak sangat bermanfaat bagi sy.Mohon idjin nya untuk sewaktu-waktu mengkopi info/artikel ataupun merujuk ke blog bapak ya.Sebelum dan sesudahnya sy ucapkan terima kasih banyak.

      Balas

  20. BK..
    guru harus “berkualitas” .. bukan hanya lulusan, bukan hanya sekedar keinginan, bukan juga sekedar punya kemauan, tetapuui harus “berkualitas”.. terutama mempunyai konsep pribadi tersendiri tentang “hakikat manusia”..

    Balas

  21. Posted by rofinus on Oktober 16, 2009 at 12:50 pm

    Salam kenal. saya mahasiswa smt v BK usia 35 thn. Sekarang ini saya sedang mencari kerja sebagai guru BK namun belum terealisasi. kemudian saya berpikir, apakah karena usia saya masih 35 th dan masih smt v yang membuat pihak sekolah berpikir ‘banyak’ untuk menerima saya ? Saya adalah orang yang menyenangi masalah remaja dgn dinamikanya dan banyak teman-teman saya menjadikan saya tmpt curhat karena sayapun suka membantu mereka . Mohon tangapan dari teman2,Tks.

    Balas

    • Posted by tinaesti2005 on November 9, 2009 at 12:19 pm

      Salam kenal jg mas rofinus,sepertinya kendalanya bukan karena faktor usia ataupun pribadi mas rofinus yg mmbuat sekolah berpikir banyak utk mnrima mas rofinus sbgai guru BK. Saya sudah mnjadi guru BK sejak usia saya 24 tahun..Kepribadian mas rofinus jg spertinya memenuhi kualifikasi sbg guru BK..Kemungkinan besar yang menjadi kendala adalah karena mas rofinus baru smt V dan blm mengantongi ijazah sarjana BK. Biasanya sekolah bisa menerima mahasiswa hanya untuk magang dahulu,untuk selanjutnya bila sdh lulus bs mnjadi guru tetap.Teruslah berusaha dan tingkatkan kualitas sbgai guru BK ya..Gd luck!
      Terima kasih sdah mmpir di blog saya.

      Balas

  22. Posted by anita on April 23, 2010 at 7:44 am

    alhamdulillah….sy bisa bergabung dgn blok ini…….memang keberadaan BK dimanapun selalu membuat orang iri….padahal pekerjaan BK lebih dari guru matpel….ada aja komentar bahwa guru BK kog gak ditakuti siswa…….emang BK itu polisi sekolah…….kita sebagai guru BK dekat dengan anak adalah hal yang sangat menyenangkan……janganlah terlalu disalahkan yang namanya siswa.kita sebagai guru BK harus bisa mengerti dan memahami pribadi anak.Untuk para guru Bk janganlah berhenti berjuang untuk keberadaab BK disekolah

    Balas

  23. saya guru bp di sebuah smk swasta di cirebon…mohon di bantu untuk membuat program kerja tahunan, semesteran mingguan,bulanan dan harian…..makasih..

    Balas

  24. salam untuk guru bp seluruh indonesia…..? saya ingin ada pertemuan guru bp di setiap wilayah secara berkala untuk pencerahan dan motivasi guru bp dalam melakukan tugasnya…..bisa di akomodirkah keinginan saya ini…?

    Balas

  25. Posted by tiwi on Agustus 5, 2010 at 3:56 am

    saya sebagai siswa SMP. Dalam SMP saya juga ada pelajaran BK, namun rasanya perilaku siswa – siswa di Smp saya juga sudah terpengaruh arus globalisasi. apa yang harus dilakukan oleh GURU BK ???? maaf kalo agak kurang sopan saya hanya menyalurkan pendapat

    Balas

    • Posted by tinaesti2005 on Oktober 12, 2010 at 12:13 pm

      senang sekali ananda tiwi bs mampir di blog ini.
      pendapat tiwi itu memang benar sekali.Dalam hal ini tugas kita bersama untuk dapat memfilter arus budaya dari luar yang bersifat negatif.Terutama tiwi dan teman-teman remaja lain nya harus banyak belajar berbagai pengetahuan terutama pengetahuan agama agar dapat lebih membentengi diri dari derasnya arus globalisasi,Nah tugas kami,sebagai pendidik,terutama guru BK adalah membantu anak2 didik kami seperti tiwi dan teman-teman dalam menghadapi berbagai tantangan arus globalisasi.Begitu tiwi,teruslah belajar dan bertanya ya… 🙂

      Balas

  26. Posted by madala on Oktober 15, 2010 at 5:48 am

    hmmmm,,, thanks ea atas hdrx blog ne,, stdkx bs tuch bwad nambah pengetahuan..

    Balas

  27. tinggal menghitung bulan lagi, saya akan menyusun skripsi, insya Allah target tahun depan wisuda, akan tetapi ada sesuatu yang saya khawatirkan sebagai calon konselor, bahwa teori yang telah didapatkan terkadang bertolak belakang jika kita sudah memasuki sebuah sistem “red ; sekolah”.. di teori bahwa seorang konselor bukanlah polisi sekolah yang tugasnya ngurusin anak-anak didiknya yang terlambat, menggunting rambut mereka (pria) yang gondrong,, yapp,, itu bukan tugas kami,,

    akan tetapi ketika saya memasuki sistem, bahwa kepala sekolah menugaskan saya (konselor) untuk mengurusi hal-hal tersebut diatas.. ketika berusaha untuk menjelaskan,, bukan hasil baik yang didapatkan, malah dikira mulai ada guru yang membantah perintah atasannya., adalah suatu hal yang membingungkan bagi calon konselor seperti saya ini,,,

    mungkin ada saran buat saya dari kakak-kakak, bapak, ibu yang telah banyak makan asam garamnya menjadi konselor,,,

    Balas

  28. Posted by rismawati siregar on November 7, 2010 at 2:59 pm

    saya juga mengalami masalah yang sama dengan apa yang dialami oleh saudara isni. bagaimana dengan solusinya.teman teman guru bk

    Balas

  29. udah ga sabar jadi konselor…………………………

    Balas

  30. Posted by Elis Rahayu on Desember 13, 2010 at 2:56 am

    “Asskum” salam kenal, saya buru BP/BK di smk, jabatan ini baru I tahun saya jalani, betapa serba kekurangannya saya, dengan banyaknya artikel di sini, wawasan bertambah terima kasih semuanya, smoga sy bisa menulis artikel di kemudian hari. Trima kasih

    Balas

  31. Posted by rusliharby on Februari 21, 2011 at 7:37 am

    BK INI SANGAT PERLU DIKETAHUI OLEH PARA GURU, DOSEN DAN TENAGAN PENGAJAR PADA UMUMNYA, SERTA DIPAHAMI, DIAPLIKASIKAN, KARENA SANGAT BERKAITAN DALAM PEMBENTUKAN MANUSIA SEUTUHNYA. MENJADIKAN SISWA, MAHASISWA, MANUSIA SETUTUHNYA TIDAKLAH MUDAH, PERLU BIMBINGAN IQ, EQ, SQ DAN AQ. DALAM HAL INI GURU, DOSEN DAN WIDYAISWARA MEMILIKI PERAN MEMBERIKAN BIMBINGAN, NAMUN TIDAK SEMUA MEREKA MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK PEMBIMBINGAN, MAKA JALAN TERCEPAT ADALAH MELIHAT, TULISAN YANG BERKENAAN DENGAN BIMBINGAN KONSELING DI INTERNET, YANG DIASUH OLEH PARA PAKAR BK.

    Balas

  32. Posted by yanto suhaini on Maret 21, 2011 at 3:12 am

    assalam, salam BK untuk semuanya…. saya adalah guru BK MTs. Al-Mardliyyah Tagangser Laok Waru Pamekasan Madura Jawa Timur Indonesia, jabtn ini sudah 1 th saya jalani. semoga dgn keikutsertaan sy di situs ini bisa meningkatkan peran saya di tempk tugas saya. JUJUR, saya mengalami hal2 yg tidk jauh berbda dengan tman2 BK yg lain. oleh karena itu saya mohon petunjuknya, apa saja yang perlu saya kerjakan di sekolah ini supaya ke-BK-an sy tidak dipandang negatif oleh temn2 guru dan jg siswa. sebenarnya, sy pernah dikirim oleh kpla sekolah untuk ikut PELATIHAN BK. di sana sy tahu “GUUR BK ADALAH TEMAN CURHAT SISWA”. Namun kayknya itu terbalik denga realita lapangan yang sy dapt. karan di sekolah saya ternyata ditakuti oleh siswa2. malah ketika bertemu saya, siswa ada yang lari ketakutan.yg lebih parah lagi saya dianggap sbg GURU BENGIS yang pekrjaannya menghukum siswa2 yang bermasalah dan melanggar tatib sekolah. jd saya mohon agar teman2 BK bisa membantu saya agar sisiwa bisa lebih dengan ke-BK-an saya. terima kasih… wassalam. sy tunggu bantuannya yaaaa

    Balas

  33. […] pentingnya bimbingan konseling […]

    Balas

  34. Posted by apri on Oktober 3, 2011 at 3:04 pm

    saya tertarik terhadap komentar teman teman, sema guru, walawpun sayabukan guru bk tetapi saya tau fungsi dan peran nya guru bk.

    ini kisah saya di suatu sekolah di desa, saya bertanya tanya dalam benak pikiran ini kemana guru bk, yang ada di sekolah ini?

    banyak lulusan BK, yang mengangur karena diangap jurusan tersebut tidak di butuhkan, termasuk terkena imbasnya 100 dari lulusan bk yang bisa bekerja tpi tidak sesuai jurusannya?

    Balas

  35. assalamualaikum..
    saya Indah, saya baru saja masuk kuliah semster 1 mengambil FKIP jurusan BK di salah 1 universitas swasta di jakarta. saya sangat bersemangat dalam mendalami duni ke BK-an, oleh karena itu saya mengambil jurusan BK ketimbang psikologi. akan etapi saya pun juga bingung dengan dosen saya di kampus, (tidak di sebutkan namanya) dia selalu mengajarkan anak didiknya untuk begini-begitu, ini dan itu, dan dia selalu memberikan tugas2 kepada kami anak didiknya. akan tetapi yang amat sangat saya sesalkan, kenapa dia hanya bisa memberikan materi kepada anak didiknya, sedangkan dia sendiri tidak pernah mempraktekannya depan kami. contoh kecilnya saja, setiap kami menegur dia di jalan, dia seperti cuek dan acuh. apakah dosen tersebut layak di sebut dosen yang “profesional”, dan tidak hanya itu, di kelas kerjaannya hanya marah2 dan ceramah panjang lebar yang ga tau tujuannya mau kemana.. dan saya juga sangat bingung jika mendaptkan tugas dari kampus tentang ke BK-an, karena contoh makalh tentang BK sangat sulit untuk di temukan.
    yang ingin reply dan coment tntang komentar saya ini, silahkan add FB saya.. indahtatika@ymail.com

    wasallamualaikum..

    Balas

    • Posted by anjar kinantoko on Mei 20, 2012 at 4:12 am

      walaikumsalam mba indah orang pasti punya argumen atau pendpat masing2 snhngga beliau jd seperti it.!entah ada masalah d keluarga,masyrakat,atau sekolah,.,.,yg pntng kita berfkr pstf aja.oya @ saya d fb saya Anjar_kinan@ymail.com

      Balas

  36. Posted by ajie prasetyo on November 14, 2011 at 12:12 pm

    saya baru mengenal tentang pendidikan Bimbingan dan konseling,,
    mohon bantuan nya dari GURU” sekaian,yang sudah berpengalaman..
    🙂

    Balas

  37. Posted by dede on November 19, 2011 at 6:30 pm

    assalamualaikum…..katanya BK ini sangat dibutukan oleh para guru , dosen dan tim pengajar lainnya…yang masih jadi ganjalan saya disini, mengapa seorang gur atau dosen profesional harus/ perlu memiliki ketrampilan BK?
    trima kasih wassalam …saya tunggu jawabannya…..

    Balas

  38. Posted by ujudjoe on Januari 12, 2012 at 4:47 am

    asslm,……….. trimakasih temen2 BK dengan adanya artikel2 dan komentar2 bapak dan ibuk saya ambil kesimpulan bahwasanya guru bk di sini bukannya untuk memarahi, menghukum, memojokkan atau sebagainya, guru Bk hanya membimbing apa yang di inginkan anak2 didik yang terutama di sekolah timbulkan minat mereka terhadap apa yang di sukai mereka di bidang olah raga atau seni keterampilan atau kegiataan2 yang menujnang anak2 didik bisa maju untuk perkembangan dirinya…………… kalau guru bk hanya bisa memarahi, menghukum anak didiknya itu malah menjadi bomerang bagi anak2 dan akan berpengaruh terhadap psikologi anak.

    Balas

  39. Posted by Altop on Maret 26, 2012 at 3:22 am

    q pengen banget nerusin S2 q di jurusan Psikologi soalnya itu penting banget bwt kemajuan dan perkembangan reamaja bangsa Indonesia ^_^

    Balas

  40. Posted by Faras on April 5, 2012 at 8:11 am

    Ass
    saya mahasiswa bk semester 4 d universtas jambi
    mohon bimbingannya karna saya mash bru tentng dunia bk,,,,,

    Balas

  41. Posted by rara agha on September 24, 2012 at 2:49 pm

    Bk yesssss 🙂

    Balas

Tinggalkan Balasan ke tinaesti2005 Batalkan balasan